brand logo steak tenda meatime

Sukses Lewat Steak Tenda Rasa Enak, Cuan Hary Mengagumkan

Hary Laksono dan rekannya memilih bisnis kuliner makanan yang mereka sukai. Siapa sangka warung steak dengan konsep tenda mereka viral di berbagai medsos.

GenPI.co – Siapa sangka warung steak dengan konsep tenda menjadi viral di berbagai media sosial (medsos). Bahkan, tak sedikit foodies atau pencinta kuliner serta media meliput. Namun, pepatah mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian hal itu juga dialami oleh pemilik warung steak tendaan Meatime, salah satunya adalah Hary Laksono

Modal awal membangun usaha tidak murah, Rp 100 juta,” ujar Hary kepada GenPI.co di kedai steak Meatime, Tangerang, Kamis (18/6/2021). Modal itu digunakannya untuk membeli perlengkapan usaha dan harus memenuhi standar dari daging yang diolah. “Karena kami menggunakan daging impor, ya, tentunya harus memenuhi syarat dan standar,” jelas Hary. Hary bersama rekannya, Alda, membuka usaha kuliner sejak 2019. Berawal dari kesukaan mereka menikmati steak dan memasak, terbesit ide untuk membuka usaha sesuai dengan apa yang disenangi. “Kenapa enggak buka sendiri? Dari situlah akhirnya Meatime berdiri,” ucapnya.

Hary menjelaskan beberapa bulan di awal pembukaan, dirinya harus giat mengenalkan produknya kepada banyak orang yang melewati kedainya. Lokasi Meatime sendiri berada di Pasar Modern Paramount, dekat pintu timur utama) Gading Serpong, Tangerang. Hary menceritakan bahwa pada Desember 2019, dia dan rekannya memberikan promosi buy 1 get 1 dengan periode tiga hari. Siapa sangka, promosinya itu menghasilkan ‘buah yang lebat’. Nama Meatime langsung banyak dikenal, hingga viral di berbagai media sosial. “Alhamdulillah, pastinya kami sangat bersyukur,” katanya.

Bagi seluruh sektor usaha, awal pandemi covid-19 masuk ke Indonesia membuat para pengusaha sesak napas. Begitu juga Hary dan Alda. Keduanya ikut merasa waswas di dua bulan awal pandemi covid-19. Apalagi, mereka harus tetap menggaji delapan orang karyawan yang sudah setia mengikutinya sejak awal buka. “Di dua bulan itu sangat terasa karena PSBB begitu ketat membatasi jam operasional,” ucap Hary. Setelah melewati cobaan itu, Hary memiliki harapan untuk kedai steak-nya. Dirinya menginginkan hidangannya dapat dikenal tak hanya menjangkau Jakarta Bogor Tangerang Depok (Jabodetabek), tetapi bisa ke seluruh Indonesia. “Kami ada rencana membuka di dua tempat lagi, Bintaro dan Alam Sutra.

Sambil berdoa masih menunggu tempat kosong di sana,” lanjutnya. Bicara soal keuntungan, Hary enggan menyebutkannya. Namun, dalam sehari Meatime bisa menghabiskan 100 porsi daging steak. Tentu memberikan cuan yang besarannya mengagumkan buat Hary. Meatime sendiri menjual steak meltique sirloin, tenderloin, dan ribeye, dengan harga ekonomis yakni mulai dari Rp 45 ribu-Rp 80 ribuan. Satu porsi steak kamu bisa mendapatkan daging kesukaanmu, kentang goreng, dan sayur buncis. Kalau bicara rasa sepertinya tak diragukan lagi.

Enak banget, apalagi kalau dagingnya kurang matang bisa diminta grill lagi, lalu sausnya bisa tambah dan bikinan sendiri,” ujar There salah satu pengunjung Meatime. Seperti yang dikatakan pengunjung itu, saus kepunyaan Meatime memiliki rasa yang khas. Hary dan Alda meracik sendiri sausnya. Terdapat tiga pilihan saus yang dihidangkan, barbeku, mushroom, dan blackpaper. Pengunjung bisa menyapa langsung kedua owner ini, karena Hary dan Alda bahkan terjun langsung untuk memberikan hidangan yang terbaik untuk customer-nya. Kedainya buka setiap hari pukul 16.00-20.30 WIB. Namun, kamu jangan heran barisan panjang sudah memenuhi tenda, semua itu ialah customer dari Meatime, lo.

Baca selengkapnya:
https://www.genpi.co/success-story/113224/sukses-lewat-steak-tenda-rasa-enak-cuan-hary-mengagumkan?page=2

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *